Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mukena Kain silky nilon

Assallamulaikum warahmatullahi wabarakatuh,disini saya akan menjelasakan tentang mukena berbahan Kain Silky Nylon.


Nilon adalah kain sintetis yg terbuat dari produk minyak bumi. Bahan yang satu ini sering diperdebat mengenai benar apa tidaknya nilon merupakan fiber sintetis pertama yg dibuat oleh manusia. Jika cotton, sutra, linen dan wol semuanya berasal dari tumbuhan atau hewan, nylon sepenuhnya merupakan kain sintetis.

Silky Nylon dikenal karena kekuatannya, elastisitas, tidak mudah rusak, dan ketahanannya terhadap minyak dan lemak. Nylon menolak abrasi, dan tidak menyusut atau meregang saat dicuci. Kain nilon memiliki tingkat serap yang rendah, maka dari itu bahan ini sering digunakan untuk pakaian renang, olah raga, dan pakaian pengantin. Salah satu kelemahannya adalah bahan ini dapat terdegradasi oleh sinar ultraviolet. Kelebihan lainnya adalah:

Tidak mudah terkoyak atau lecet
Tahan terhadap air dan panas
Tidak mendukung berkembangnya jamur dan kerusakan kimia.

Dikembangkan pada tahun 1930-an dengan tujuan untuk menggantikan bahan sutra yang pada saat itu sangat mahal dan langka. Pada awalnya, bahan ini tidak begitu populer sebelum pada akhirnya menjadi terkenal ketika stoking berbahan nilon diperkenalkan ke publik. Nilon menjadi amat laku sampai pada saat itu tidak tersedia untuk umum karena banyak digunakan untuk WW2 (perang dunia kedua) untuk membuat parasut, seragam militer, bagian dari mesin, ban, pakaian dll.
    Kain campuran dari Silky  dan Nylon , kain ini sifatnya elastis, tahan terhadap jamur/bakteri/serangga, daya serap lembab rendah
Kelebihan
1.Kain nilon merupakan bahan yang ringan, kuat, dan bersifat elastis.
2.Nilon termasuk kedalam jenis bahan yang awet dan cepat kering.
3.Nilon mudah dicuci, tidak mudah berubah bentuk, dan tidak mudah robek.
4.Nilon tahan terhadap panas dan air, sehingga dapat digunakan sebagai bahan payung dan pakaian renang.
5.Nilon tahan terhadap serangga, jamur, dan kutu.
Kekurangan silky nilon
Nilon tidak mudah menyerap keringat sehingga terasa panas ketika dikenakan.
Sulit dan memakan waktu lama untuk didaur ulang.
Karena dibuat dari produk minyak bumi busana nilon umumnya lebih mudah meleleh bila terkena panas. Kain nilon mulai lengket pada suhu setrika 180 oC, mulai rusak pada suhu 230 oC dan akan meleleh pada suhu 250 oC.
Kain nilon dapat terdegradasi oleh sinar ultraviolet.
Kain nilon memiliki daya tahan yang kurang baik terhadap sinar matahari sehingga warnanya  dapat berubah dari putih menjadi kekuning-kuningan.
Berbeda dengan bahan kain katun, sutra, linen dan wol yang dibuat dari serat tumbuhan maupun hewan, kain nilon sepenuhnya termasuk kedalam jenis kain sintetis yang memiliki banyak keunggulan tersendiri.

Sekian semoga bermanfaat wassalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh